BIDANG PANGAN

BIDANG PANGAN

Pemerintah Kabupaten Kampar perlu menetapkan sektor unggulan/prioritas daerah sesuai potensi dan karakteristik daerah. Dalam rencana pengembangan sektor unggulan/prioritas daerah tersebut, Pemerintah Daerah tetap memperhatikan ketahanan pangan daerahnya, dengan mempertahankan lahan-lahan produktif yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) daerah masing-masing. Produk yang perlu dikembangkan di Kabupaten Kampar yaitu madu kelulut. Pengolahan madu kelulut masih dalam volume yang sedikit dan belum adanya perizinan industri. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan industri madu kelulut sehingga dapat bernilai daya jual yang tinggi dan membuat perizinan usaha agar produk lebih legal.


Untuk mendukung kegiatan penanaman modal di bidang pangan, berikut data eksisting perkembangan produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, perkembangan produksi buah-buahan dan sayuran tahunan, Jumlah Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak, Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas, Produksi Perikanan Menurut Kecamatan dan Sektor Perairan, Jumlah Produksi Budidaya Perikanan Menurut Kecamatan dan Jenis Ikan yang ada di Kabupaten Kampar pada tahun 2019 dan 2020.

di Kabupaten Kampar, produksi tanaman sayuran yang paling tinggi produksinya adalah jamur dengan produksi sebesar 10.140 kuintal pada tahun 2019 dan 13.610 kuintal pada tahun 2020. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa investasi dapat dilakukan pada jenis tanaman ini dan tidak menutup kemungkinan pada tanaman sayuran lain yang berpotensi.
Saat ini tanaman jamur digemari baik di daerah Kampar maupun daerah lainnya di Provinsi Riau. Harga tanaman jamur ini juga sangat kompetitif sehingga menguntungkan bagi investor. Budidaya jamur yang ada di Kampar memiliki nilai ekonomi sangat sangat tinggi, mengingat permintaan yang masih tinggi dan cara budidaya ekonomis.

Untuk jenis tanaman buah-buahan, nanas merupakan buah yang saat ini masih sangat berpotensi untuk dikembangkan dan mendapatkan investasi modal. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pada tahun 2019 produksi nanas sebesar 467.810 kuintal dan pada tahun 2020 sebesar 395.424 kuintal. Nanas di Kabupaten Kampar selain dijual dalam kondisi segar, diolah juga menjadi makanan lainnya seperti kerupuk dan minuman sari nanas. Potensi pengembangan produk-produk olahan nanas masih sangat terbuka lebar dan menguntungkan. Selain itu, jeruk memiliki potensi untuk diolah menjadi produk pangan lokal. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan produksi jeruk dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pengolahan produk pangan lokal yang berbahan baku jeruk dapat diolah menjadi minuman sari jeruk.

Hewan ternak yang paling tinggi jumlahnya di Kabupaten Kampar adalah sapi betina, diikuti oleh kambing betina dan kerbau betina. Kecamatan yang paling banyak melakukan pengembangbiakan sapi adalah kecamatan Tapung Hilir. Nilai jual dari daging sapi sangat tinggi. Investasi dapat dilakukan pada hewan ternak ini dapat menjanjikan keuntungan yang besar.

Tingginya permintaan masyarakat pada ayam ras pedaging menjadikan usaha pada bidang ini dapat memberikan keuntungan. Jumlah populasi ayam ras pedaging di Kabupaten Kampar pada tahun 2020 mencapai 13.256.272 ekor. Tentu hal ini dapat menjadi peluang investasi pada Kabupaten Kampar. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Kampar yang memiliki potensi untuk mengembangkan ayam ras pedaging berdasarkan jumlah populasinya saat ini adalah Kecamatan Tapung, Kecamatan Tapung Hulu, Kecamatan Kampar Utara dan Kecamatan Tambang.

Produksi ikan kolam di Kabupaten Kampar didominasi pada sektor perairan kolam yaitu sebesar 37.604.500 ton pada tahun 2020 disusul pada sektor perairan keramba sebesar 15.767.652 ton. Budidaya ikan kolam sangat digiatkan dan diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Kampar bersama-sama dengan masyarakatnya. Jenis-jenis ikan yang dibudidayakan di Kabupaten Kampar diantaranya ikan mas, patin, nila, bawal, gurami, lele, lomak, baung dan lainnya.

Ikan patin merupakan produk budidaya perikanan yang sangat bernilai ekonomis dan berpotensi dikembangkan. Pada tahun 2020 jumlah produksi ikan patin di Kabupaten Kampar mencapai 32.401.126 ton. Kabupaten Kampar sangat fokus pada pengembangan ikan patin karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat menjadi bahan baku untuk produk olahan dari ikan seperti ikan asap (salai), nugget ikan, kerupuk ikan dan lainnya.
Kecamatan di Kabupaten Kampar yang meemproduksi ikan patin tertinggi adalah Kecamatan Kuok dengan jumlah produksi sebesar 18.324.000 ton pada tahun 2020, selanjutnya di Kecamatan Kampar sebesar 5.345.192 ton dan Kecamatan XIII Koto Kampar 4.461.200 ton.

Sektor perkebunan termasuk ke dalam sektor pangan dalam dokumen RUPM. Saat ini Kabupaten Kampar memiliki 42 (empat puluh dua) Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dimana saat ini aktif dalam kegiatan industri kelapa sawit. Perusahan-perusahan tersebut masih mengolah sebatas Tandan Buah Segar (TBS) menjadi crude palm oil (CPO). Perusahaan ini perlu mengembangkan industri kehilirisasi agar dapat mengolah produk berupa minyak goreng, sabun, biodiesel dan lain-lain. Berikut potensi industri hilir berbasis kelapa sawit.